Sabtu, 08 Februari 2014

sebatas menuliss



Awal pertama masuk kuliah itu rasanya nyebelin, nyenengin, dan melelahkan. Ospek selama 3 hari harus ku jalani dengan senang hati, walaupun universitasnya bukan pilihanku, namun jurusannya sesuai lah. Hari pertama ospek aku mendapat teman bernama Mawar dia berasal dari Semarang.
“Mawar kamu kost dimana?” tanyaku
“Aku kost didepan kampus Vi, samping alfamart. Kamu dimana?” tanya Mawar
“Yah.... kenapa bisa sama aku juga disitu.” Jawabku
“Jangan-jangan kita jodoh Vi.” Canda Mawar
“Waduh maaf ya,, aku masih normal ..” jawabku sambil berlari pergi
Rounded Rectangular Callout: Siap cantikkk. MawarAkhirnya hari pertama ospek selesai aku dan Mawar kembali ke kost jalan kaki. Kamar kami berhadapan. Sampai di kost kami mulai membereskan semua barang-barang yang kemarin belum sempat kami bereskan. Karena baru pertama kost aku belum terbiasa dan nggak berani tidur sendirpan. Sampai di kost kami mulai membereskan semua barang-barang yang kemarin belum sempat kami bereskan. Karena baru pertama kost aku belum terbiasa dan nggak berani tidur sendiri. Akhirnya kuputuskan sms Mawar
Rounded Rectangular Callout: Mawar, aku nggk brni tdr sndri, mau nggk nemenin aku dkmr?VIONA

                 

Belum sempat kubalas smsnya dia udah nylonong masuk kamar yang kebetulan terbuka sedikit.
“Ngagetin aja kamu, bilang salam atau permisi kek” tanyaku sambil ketakutan
“Hehehhehe.... ya maaf, kebetulan tadi pintunya terbuka ya udah masuk aja. Dan kebetulannya lagi, aku juga nngak berani tidur sendiri..” Jawab Mawar sambil nyengir
Kamipun tertawa bareng karena ulah kami, kamipun saling curhat sampai larut malam dan akhirnya kami bangun kesiangan dan lebih parah lagi kami berdua terlambat mengikuti ospek hari kedua. Sampai di kampus, dimarah-marahin sama kakak senior yang baiknya setengah mati, udah dimarah-marahin, dihukum suruh berjemur.(emang kita ikan asin pakai dijemur
“Kalian niat nggak ngikutin semua kegiatan di kampus ini, kalau nggak mendingan balik aja deh ke rumah orang tua kalian, jadi anak mama papah, nggak ada yang marahin, mau ngapain aja terserah” Teriak Kakak Senior yang namanya Da..........(sensor)
Niat kak,” Jawab kami serempak (kaya’ koor aja)
Akibat tadi bangun siang dan tidak sarapan akupun jatuh pingsan saat di suruh berjemur. Tiba-tiba saja aku udah di ruang medis kampus ditemenin sama orang yang sama sekali tak ku kenal.
“Dimana Mawar?” Jawabku ketika udah sadar
Menurut pakaiannya sich dia satu angkatan sama aku, tapi kayaknya beda jurusan
“Oh,,, kamu dah sadar, temenmu lagi beli makanan sama obat buat kamu
“Ohh ya udah.” Jawabku singkat
“Oh ya, kenapa kamu bisa pingsan, dipanasin gitu aja pingsan.” Ejek dia
Ih nyebelin banget nich orang baru kenal udah berani ngomong kayak gitu. (gerutuku dalam hati)
“Nggak sarapan.” Jawabku jutek
“Makanya kalau bangun tuh jangan kesiangan, cantik-cantik kog malas bangun pagi.”  Celoteh dia panjang lebar
“Makasih nasehatnya, maaf bisa tinggalin aku sendiri nggak, aku pengen istirahat.” Pintaku
“Oke, aku akan pergi, tapi setelah Mawar datang.” Jawabnya
Ih, tambah nyebebelin banget, aku sudah nggak kuat dengan berbagai omongan yang dia katakan
“Oke,Oke.... tapi ngomong-ngomong kita belum kenalan, kenalkan namaku Diaz aku kuliah di jurusan Administrasi Negara, kamu?” Tanya dia
“Aku Viona tapi, panggil aja VIO, aku di jurusan Teknik Sipil
Setelah itu Diaz pergi, nggak tahu kenapa aku sebel banget sama Dia. Kemudian Mawar datang membawa makanan dan obat. Kuceritakan semua yang terjadi di ruang medis dengan Diaz tadi.
“Cie... baru masuk 2 hari aja, kamu udah punya fans” Ejek Mawar
“Udah deh, jangan mulai, orangnya itu nyebelin lagi.” Jawabku
“Kamu tahu nggak siapa yang menggendongmu ke ruang medis.” Tanyanya
“Siapa, kamu?” Tanyaku penasaran
“Enak aja, mana kuat aku gendong kamu, badanku aja Cuma 1/3 dari badanmu, ya Dialah.” Jawab Mawar
“Hahhhhhhhh.....(sambil melonjak bangun) DIAZ? Nggak percaya.” Tanyaku mengelak
“Cie... udah tahu namanya, hati-hati Vi, nanti bisa jadi cinta.” Nasehat Mawar
“Tadi udah kenalan makanya tahu namanya, siap komandan.” Jawabku
Hari ini aku sama mawar diijinkan untuk tidak mengikuti kegiatan. Setelah acara selesai, kami pulang. Nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba saja Diaz nawarin mau nganter aku pulang
“Vi, gue antar pulang ya, nanti kalau kamu pingsan lagi giman?” Pinta Diaz
“Nggak usah, kost kami deket kog cuma depan kampus.” Jawabku
Namun dia tetap nekat nganteraku sama Mawar ke kost walaupun dia ikut jalan sambil mendorong sepedanya.
Akhirnya ospekpun telah selesai. Kami jalani ospek ini dengan rasa nano-nano. Minggu depan kami sudah mnegikuti perkuliahan. Nggak tahu kenapa tiba-tiba aku kangen sama Diaz. Aku jarang ketemu dia di kampus, yang kebetulan kampus kami bukan satu komplek. Aku di depan dia di belakang. Terakhir ketemu itu saat nganter ke kost. Akhirnya kuberanikan diri untuk tanya sama Mawar
“War, liat Diaz nggak?, kog akhir-akhir ini nggak kelihatan ya?” tanyaku dengan nada yang hati-hati
“Cie,,, kangen ya, tapi Vi? Ngomong-ngomong kamu mulai suka sama Diaz ya?” tanya Mawar
“Ya begitulah,,, nggak tahu kenapa aku ngerasa kehilangan dia.” Jawabku peneuh pengakuan
“Kamu belum tahu beritanya ya,,, makanya updet dong,, di kost terus sih,,?” ejek Mawar
“Udah deh,, emang apa beritanya.” Tanyaku
“Diaz itu udah punya pacar, namanya Reva dia kakak tingkat Administrasi Negara, sejak ospek terahir selesai.
Mendengar jawaban dari Mawar, hatiku sakit, namun apa mau dikata, semuanya sudah terjadi. Semenjak itu aku sudah tidak pernah mengahrapkannya lagi.
Hari ini ujian semester. Aku mulai fokus dengan soal-soal ujian, setelah selesai ujian aku langsung pulang ngajak Mawar
“War, langsung pulang yuk, capek nich mau tidur.” Pintaku
“Siap ndan yuk pulang sekarang, aku udah selesai kog.” Ajak Mawar
Aku dan mawar bejlan menuruni anak tangga, karena kelas kami berada di lantai dua. Saat turun aku melihat Diaz lagi berkumpul ma teman-temanya yang lain, dan tak tahu kenapa dia manggil aku.
“Vi, tunggu tolong donk kasihkan buku ini ke siapa saja yang ada di atas.” Pinta Diaz
Aku bingung harus menjawab apa.
“Maksudnya Az?” Tanyaku masih belum paham
“Ya, pokoknya kasih aja pada orang-orang yang ada di atas.” Jelas Diaz
“Di atas nggak ada orang.” Jawabku
“Udah nie kasihkan sama siapa aja.” Dia tetap memaksa
Belum sempat, aku menjawab, semua orang yang ada di sekitar kami, pada heboh sendiri dan teriak-teriak sendir nggak jelas. Karena malu aku langsung pergi tanpa menghiraukan Diaz.
Sesampai di kost aku bingung maksud Diaz tadi apa. Kemudian aku ke kamar Mawar.
“War, tahu nggak maksud diaz tadi apa?” Tanyaku
“Mana gue tahu, Cie..... cie..... yang lagi galau.” Ejek Mawar
“Ah,, kamu itu bukannya memberi solusi malah ngejek nggak jelas.” Jawabku sambil meninggalakn kamr Mawar
“ Ya maaf Vi, kan Cuma bercanda.” Teriak Mawar
Oval Callout: From VIO
Iya nggak apa-apa. Santai aja DIAZ.
Oval Callout: From DIAZ
Maaf  ya Vi, aku tadi Cuma bercanda, maaf udah bikin kamu malu.. 
Sampai di kama ku melihat telepon genggamu bergetar, ada pesan masuk. Ha ? dari diaz mau ngapain coba dia sms aku.










Jawaban yang singkat.
Semenjak itu aku udah nggak pernah mikirin Diaz lagi. Walau kadang pula Diaz sekejapmampir dalam benakku, sekarang aku sama Diaz bagaikan orang yang nggak pernah kenal sebelumnya. Kami sudah sibuk dengan urusan masing-masing. Walaupun kami sering ketemu di kampus namun tak pernah da pembicaraan diantara kami.