Awal pertama masuk kuliah itu
rasanya nyebelin, nyenengin, dan melelahkan. Ospek selama 3 hari harus ku
jalani dengan senang hati, walaupun universitasnya bukan pilihanku, namun
jurusannya sesuai lah. Hari pertama ospek aku mendapat teman bernama Mawar dia
berasal dari Semarang.
“Mawar kamu kost dimana?”
tanyaku
“Aku kost didepan kampus Vi,
samping alfamart. Kamu dimana?” tanya Mawar
“Yah.... kenapa bisa sama aku
juga disitu.” Jawabku
“Jangan-jangan kita jodoh Vi.”
Canda Mawar
“Waduh maaf ya,, aku masih
normal ..” jawabku sambil berlari pergi
Akhirnya
hari pertama ospek selesai aku dan Mawar kembali ke kost jalan kaki. Kamar kami
berhadapan. Sampai di kost kami mulai membereskan semua barang-barang yang
kemarin belum sempat kami bereskan. Karena baru pertama kost aku belum terbiasa
dan nggak berani tidur sendirpan. Sampai di kost kami mulai membereskan semua barang-barang
yang kemarin belum sempat kami bereskan. Karena baru pertama kost aku belum
terbiasa dan nggak berani tidur sendiri. Akhirnya kuputuskan sms Mawar
Belum sempat kubalas smsnya dia
udah nylonong masuk kamar yang kebetulan terbuka sedikit.
“Ngagetin aja kamu, bilang
salam atau permisi kek” tanyaku sambil ketakutan
“Hehehhehe.... ya maaf,
kebetulan tadi pintunya terbuka ya udah masuk aja. Dan kebetulannya lagi, aku
juga nngak berani tidur sendiri..” Jawab Mawar sambil nyengir
Kamipun tertawa bareng
karena ulah kami, kamipun saling curhat sampai larut malam dan akhirnya kami
bangun kesiangan dan lebih parah lagi kami berdua terlambat mengikuti ospek
hari kedua. Sampai di kampus, dimarah-marahin sama kakak senior yang baiknya
setengah mati, udah dimarah-marahin, dihukum suruh berjemur.(emang kita ikan
asin pakai dijemur
“Kalian niat nggak ngikutin
semua kegiatan di kampus ini, kalau nggak mendingan balik aja deh ke rumah
orang tua kalian, jadi anak mama papah, nggak ada yang marahin, mau ngapain aja
terserah” Teriak Kakak Senior yang namanya Da..........(sensor)
Niat kak,” Jawab kami serempak
(kaya’ koor aja)
Akibat tadi bangun siang dan
tidak sarapan akupun jatuh pingsan saat di suruh berjemur. Tiba-tiba saja aku
udah di ruang medis kampus ditemenin sama orang yang sama sekali tak ku kenal.
“Dimana Mawar?” Jawabku ketika
udah sadar
Menurut pakaiannya sich dia
satu angkatan sama aku, tapi kayaknya beda jurusan
“Oh,,, kamu dah sadar, temenmu
lagi beli makanan sama obat buat kamu
“Ohh ya udah.” Jawabku singkat
“Oh ya, kenapa kamu bisa
pingsan, dipanasin gitu aja pingsan.” Ejek dia
Ih nyebelin banget nich orang
baru kenal udah berani ngomong kayak gitu. (gerutuku dalam hati)
“Nggak sarapan.” Jawabku jutek
“Makanya kalau bangun tuh
jangan kesiangan, cantik-cantik kog malas bangun pagi.” Celoteh dia panjang lebar
“Makasih nasehatnya, maaf bisa
tinggalin aku sendiri nggak, aku pengen istirahat.” Pintaku
“Oke, aku akan pergi, tapi
setelah Mawar datang.” Jawabnya
Ih, tambah nyebebelin banget,
aku sudah nggak kuat dengan berbagai omongan yang dia katakan
“Oke,Oke.... tapi
ngomong-ngomong kita belum kenalan, kenalkan namaku Diaz aku kuliah di jurusan
Administrasi Negara, kamu?” Tanya dia
“Aku Viona tapi, panggil aja
VIO, aku di jurusan Teknik Sipil
Setelah itu Diaz pergi, nggak
tahu kenapa aku sebel banget sama Dia. Kemudian Mawar datang membawa makanan
dan obat. Kuceritakan semua yang terjadi di ruang medis dengan Diaz tadi.
“Cie... baru masuk 2 hari aja,
kamu udah punya fans” Ejek Mawar
“Udah deh, jangan mulai,
orangnya itu nyebelin lagi.” Jawabku
“Kamu tahu nggak siapa yang
menggendongmu ke ruang medis.” Tanyanya
“Siapa, kamu?” Tanyaku
penasaran
“Enak aja, mana kuat aku
gendong kamu, badanku aja Cuma 1/3 dari badanmu, ya Dialah.” Jawab Mawar
“Hahhhhhhhh.....(sambil
melonjak bangun) DIAZ? Nggak percaya.” Tanyaku mengelak
“Cie... udah tahu namanya,
hati-hati Vi, nanti bisa jadi cinta.” Nasehat Mawar
“Tadi udah kenalan makanya tahu
namanya, siap komandan.” Jawabku
Hari ini aku sama mawar
diijinkan untuk tidak mengikuti kegiatan. Setelah acara selesai, kami pulang.
Nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba saja Diaz nawarin mau nganter aku
pulang
“Vi, gue antar pulang ya, nanti
kalau kamu pingsan lagi giman?” Pinta Diaz
“Nggak usah, kost kami deket
kog cuma depan kampus.” Jawabku
Namun dia tetap nekat
nganteraku sama Mawar ke kost walaupun dia ikut jalan sambil mendorong
sepedanya.
Akhirnya ospekpun telah
selesai. Kami jalani ospek ini dengan rasa nano-nano. Minggu depan kami sudah
mnegikuti perkuliahan. Nggak tahu kenapa tiba-tiba aku kangen sama Diaz. Aku
jarang ketemu dia di kampus, yang kebetulan kampus kami bukan satu komplek. Aku
di depan dia di belakang. Terakhir ketemu itu saat nganter ke kost. Akhirnya
kuberanikan diri untuk tanya sama Mawar
“War, liat Diaz nggak?, kog
akhir-akhir ini nggak kelihatan ya?” tanyaku dengan nada yang hati-hati
“Cie,,, kangen ya, tapi Vi?
Ngomong-ngomong kamu mulai suka sama Diaz ya?” tanya Mawar
“Ya begitulah,,, nggak tahu
kenapa aku ngerasa kehilangan dia.” Jawabku peneuh pengakuan
“Kamu belum tahu beritanya
ya,,, makanya updet dong,, di kost terus sih,,?” ejek Mawar
“Udah deh,, emang apa
beritanya.” Tanyaku
“Diaz itu udah punya pacar,
namanya Reva dia kakak tingkat Administrasi Negara, sejak ospek terahir
selesai.
Mendengar jawaban dari Mawar,
hatiku sakit, namun apa mau dikata, semuanya sudah terjadi. Semenjak itu aku
sudah tidak pernah mengahrapkannya lagi.
Hari ini ujian semester. Aku
mulai fokus dengan soal-soal ujian, setelah selesai ujian aku langsung pulang
ngajak Mawar
“War, langsung pulang yuk,
capek nich mau tidur.” Pintaku
“Siap ndan yuk pulang sekarang,
aku udah selesai kog.” Ajak Mawar
Aku dan mawar bejlan menuruni
anak tangga, karena kelas kami berada di lantai dua. Saat turun aku melihat
Diaz lagi berkumpul ma teman-temanya yang lain, dan tak tahu kenapa dia manggil
aku.
“Vi, tunggu tolong donk
kasihkan buku ini ke siapa saja yang ada di atas.” Pinta Diaz
Aku bingung harus menjawab apa.
“Maksudnya Az?” Tanyaku masih
belum paham
“Ya, pokoknya kasih aja pada
orang-orang yang ada di atas.” Jelas Diaz
“Di atas nggak ada orang.”
Jawabku
“Udah nie kasihkan sama siapa
aja.” Dia tetap memaksa
Belum sempat, aku menjawab,
semua orang yang ada di sekitar kami, pada heboh sendiri dan teriak-teriak
sendir nggak jelas. Karena malu aku langsung pergi tanpa menghiraukan Diaz.
Sesampai di kost aku bingung
maksud Diaz tadi apa. Kemudian aku ke kamar Mawar.
“War, tahu nggak maksud diaz
tadi apa?” Tanyaku
“Mana gue tahu, Cie.....
cie..... yang lagi galau.” Ejek Mawar
“Ah,, kamu itu bukannya memberi
solusi malah ngejek nggak jelas.” Jawabku sambil meninggalakn kamr Mawar
“ Ya maaf Vi, kan Cuma
bercanda.” Teriak Mawar
Sampai di kama ku
melihat telepon genggamu bergetar, ada pesan masuk. Ha ? dari diaz mau ngapain
coba dia sms aku.
Jawaban yang singkat.
Semenjak itu aku udah nggak
pernah mikirin Diaz lagi. Walau kadang pula Diaz sekejapmampir dalam benakku,
sekarang aku sama Diaz bagaikan orang yang nggak pernah kenal sebelumnya. Kami
sudah sibuk dengan urusan masing-masing. Walaupun kami sering ketemu di kampus
namun tak pernah da pembicaraan diantara kami.